Jepang memang tak henti-hentinya membuat kita terkagum-kagum,
teknologinya yang canggih dan selalu berkembang. Segala hal unik dan
penuh kreasi dapat kita jumpai di sini, baik di bidang kuliner, budaya,
hiburan hingga pendidikan.
Banyaknya orang-orang Jepang yang sukses dan menjadi pencipta dari beragam teknologi canggih dan kreatif tak lepas dari pendidikan yang mereka jalani selama duduk di bangku sekolah. Tak heran jika sistem pendidikan di Jepang menjadi salah satu yang terbaik di seluruh dunia. Lantas apa bedanya dengan pendidikan di sekolah-sekolah negara lain?
Jam berapa kegiatan sekolah dimulai?
Bedanya dengan Indonesia, jam sekolah di negara kita mungkin jadi salah satu yang paling pagi ya. Pukul 07;00 WIB seluruh siswa harus sudah ada di sekolah untuk melangsungkan proses belajar mengajar. Akiba-Kei dan Akiba-chan ada yang lebih pagi lagi? Namun egiatan belajar sekolah di Jepang biasanya dimulai pukul 08.50. Jam segitu bagi kita mungkin udah mulai siangan ya? Tapi jangan salah, meskipun dimulai sesiang itu siswa-siswi Jepang harus bersiap-siap dari pagi-pagi betul. Persis seperti kita, bedanya ada dari mereka yang berjalan kaki, menaiki bis, kereta, ataupun naik sepeda.
Sebagian dari kalian mungkin bertanya-tanya, kenapa murid di Jepang masuk sekolahnya pukul 08.50? Ternyata di Jepang itu pukul 07:00 pagi saja masih belum terlalu terang, seperti subuh gitu kira-kira. Pukul 07:00 malam aja masih terang, Biasanya saat senggang di dalam kereta atau bis, mereka mendengarkan musik atau membaca buku. Membaca novel adalah salah satu kebiasaan siswa di Jepang. bagi mereka, sekolah jauh ga jadi masalah, yang penting sekolah itu bagus dan berkualitas. Untuk menunjukkan reputasi sekolahnya, para pelajar bahkan diminta untuk tidak membaca, mengunyah permen karet, dan makan sambil jalan.
Setibanya di sekolah, mereka akan menyimpan sepatunya di loker sepatu
dan menggantinya dengan sepatu khusus yang digunakan di ruang kelas.
Tentunya di sana saat jam pulang sekolah dan perjalanan menuju rumah
tidak ada siswa-siswi yang naik motor sambil main gadget looh, gak
percaya? Akiba-kei dan Akiba-chan bisa check langsung ke TKP :P
Apa saja kegiatan siswa Jepang di sekolah?
Sebelum memulai pelajaran di kelas, terlebih dahulu siswa di Jepang terbiasa memberi salam. Ketua kelas atau guru mengucapkan “kiritsu” (berdiri) dan “re” (membungkuk). Pelajaran pokok SMA di Jepang adalah Bahasa Jepang sebagai bahasa nasional. Pelajaran lainnya yaitu Bahasa Inggris, Matematika, eksak (Kimia, Biologi, Fisika, dll) dan Sosiologi (Ilmu kemasyarakatan, Sejarah Jepang, Sejarah Dunia, Ekonomi Pemerintah dll). Selain itu juga ada Olahraga, “ongaku” (Musik), “bijutsu” (Seni rupa), dan “shodo” (seni kaligrafi huruf Jepang), serta juga terdapat kelas memasak dan juga diajari bagaimana cara membuat pakaian.
Sekolah Jepang hanya memiliki satu pelajaran bahasa asing, yaitu bahasa
Inggris. Semua siswa menggunakan kamus elektronik (denshi jisho). Tidak
hanya bahasa Inggris, bahasa Jepang pun terasa lebih mudah jika
menggunakan kamus.
Di tiap sekolah biasanya memiliki gedung olahraga, halaman sekolah,
dan kolam renang tersendiri. Gedung olahraga dan kolam renang di sana
digunakan pada saat ada jam pelajaran olahraga voli, bola basket, sepak
bola, dan berenang.
Waktu istirahat
Pada jam istirahat biasanya murid-murid Jepang membawa bekal yang mereka bawa dari rumah. Bekal yang mereka bawa dibuat oleh ibu mereka atau dibuat sendiri, ada juga yang dibeli di kantin di sekolah. Ruang kelas juga bisa dijadikan tempat makan selain kantin. Dan o-bento yang murid Jepang bawa itu biasanya tampilannya unik! Seperti yang ini misalnya.
Pulang sekolah
Kegiatan belajar mengajar berakhir pada pukul 16.00 lewat. Sebelum pulang, mereka membersihkan kelas dulu, ada yang membersihkan papan tulis, nyapu, ngepel, dll. Lalu mengganti sepatu mereka yang tadi sudah disimpan di dalam locker.
Setelah pelajaran selesai, mereka tak lantas langsung pulang, ada yang mengikuti bimbingan belajar/les diluar sekolah, tempat les ini disebut “juku” ada juga yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (yang terdiri dari sports clubs dan culture clubs, dan kegiatan siswa Jepang rata-rata padat lho, pake “banget”).
Anak-anak yang mengikuti les atau bimbingan belajar ini kebanyakan
adalah anak-anak kelas III (Kelas XII) yang akan mengikuti ujian
semester dan persiapan untuk masuk ke perguruan tinggi. Di Jepang, tidak
ada UJIAN NASIONAL, Ujian Akhir Sekolah, atau Ujian Praktek. Jadi,
siswa yang telah berhasil mengikuti tes ujian masuk perguruan tinggi,
akan diumumkan nama perguruan tingginya di papan pengumuman yang ada di juku tersebut.
Setibanya di Rumah
Setelah kegiatan yang padat dan melelahkan dari pagi hingga sore hari, siswa-siswi Jepang sepulangnya dari sekolah langsung menuju ke rumah. Selesai makan malam bersama keluarga, mereka langsung mandi dan mulai memeriksa email, membaca dan membalas email. bersantai sebentar sambil mendengarkan musik, membaca majalah, komik atau nonton TV. Dan 1 jam sebelum tidur mereka biasanya memeriksa tugas-tugas sekolah untuk dikerjakan di rumah. Selesai mengerjakan PR, mereka langsung menuju ke tempat tidur dan bangun lagi sekitar pukul 06:00. Hal ini mereka lakukan hampir setiap hari loh, kecuali di hari-hari libur tentunya.
Kalau diperhatikan kegiatan mereka benar-benar melelahkan ya sahabat Akiba, hmmm tapi salut banget deh dengan sistem pendidikan dan kebiasaan siswa-siswi Jepang. Selain tidak ada Ujian Nasional, setelah lulus Ujian Semester mereka bisa langsug ikut tes masuk perguruan tinggi lagi. Andaai sistem pendidikan di Indonesia seperti itu ya.
Tapi yang perlu di garis bawahi di sini, seluruh isi dari artikel hanya menuliskan sebagian dari kebiasaan siswa-siswi Jepang dalam sistem pendidikan di sana, bukan mewakili seluruhnya. Dan yang kita ambil di sini hanyalah sisi-sisi positif yang patut kita teladani jika kita ingin menjadi manusia yang tak kalah maju dengan mereka.
Sekian dari saya, Semoga mampu memberi wawasan dan inspirasi bagi pelajar-pelajar sekalian.
Banyaknya orang-orang Jepang yang sukses dan menjadi pencipta dari beragam teknologi canggih dan kreatif tak lepas dari pendidikan yang mereka jalani selama duduk di bangku sekolah. Tak heran jika sistem pendidikan di Jepang menjadi salah satu yang terbaik di seluruh dunia. Lantas apa bedanya dengan pendidikan di sekolah-sekolah negara lain?
Jam berapa kegiatan sekolah dimulai?
Bedanya dengan Indonesia, jam sekolah di negara kita mungkin jadi salah satu yang paling pagi ya. Pukul 07;00 WIB seluruh siswa harus sudah ada di sekolah untuk melangsungkan proses belajar mengajar. Akiba-Kei dan Akiba-chan ada yang lebih pagi lagi? Namun egiatan belajar sekolah di Jepang biasanya dimulai pukul 08.50. Jam segitu bagi kita mungkin udah mulai siangan ya? Tapi jangan salah, meskipun dimulai sesiang itu siswa-siswi Jepang harus bersiap-siap dari pagi-pagi betul. Persis seperti kita, bedanya ada dari mereka yang berjalan kaki, menaiki bis, kereta, ataupun naik sepeda.
Sebagian dari kalian mungkin bertanya-tanya, kenapa murid di Jepang masuk sekolahnya pukul 08.50? Ternyata di Jepang itu pukul 07:00 pagi saja masih belum terlalu terang, seperti subuh gitu kira-kira. Pukul 07:00 malam aja masih terang, Biasanya saat senggang di dalam kereta atau bis, mereka mendengarkan musik atau membaca buku. Membaca novel adalah salah satu kebiasaan siswa di Jepang. bagi mereka, sekolah jauh ga jadi masalah, yang penting sekolah itu bagus dan berkualitas. Untuk menunjukkan reputasi sekolahnya, para pelajar bahkan diminta untuk tidak membaca, mengunyah permen karet, dan makan sambil jalan.
Apa saja kegiatan siswa Jepang di sekolah?
Sebelum memulai pelajaran di kelas, terlebih dahulu siswa di Jepang terbiasa memberi salam. Ketua kelas atau guru mengucapkan “kiritsu” (berdiri) dan “re” (membungkuk). Pelajaran pokok SMA di Jepang adalah Bahasa Jepang sebagai bahasa nasional. Pelajaran lainnya yaitu Bahasa Inggris, Matematika, eksak (Kimia, Biologi, Fisika, dll) dan Sosiologi (Ilmu kemasyarakatan, Sejarah Jepang, Sejarah Dunia, Ekonomi Pemerintah dll). Selain itu juga ada Olahraga, “ongaku” (Musik), “bijutsu” (Seni rupa), dan “shodo” (seni kaligrafi huruf Jepang), serta juga terdapat kelas memasak dan juga diajari bagaimana cara membuat pakaian.
Waktu istirahat
Pada jam istirahat biasanya murid-murid Jepang membawa bekal yang mereka bawa dari rumah. Bekal yang mereka bawa dibuat oleh ibu mereka atau dibuat sendiri, ada juga yang dibeli di kantin di sekolah. Ruang kelas juga bisa dijadikan tempat makan selain kantin. Dan o-bento yang murid Jepang bawa itu biasanya tampilannya unik! Seperti yang ini misalnya.
Pulang sekolah
Kegiatan belajar mengajar berakhir pada pukul 16.00 lewat. Sebelum pulang, mereka membersihkan kelas dulu, ada yang membersihkan papan tulis, nyapu, ngepel, dll. Lalu mengganti sepatu mereka yang tadi sudah disimpan di dalam locker.
Setelah pelajaran selesai, mereka tak lantas langsung pulang, ada yang mengikuti bimbingan belajar/les diluar sekolah, tempat les ini disebut “juku” ada juga yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (yang terdiri dari sports clubs dan culture clubs, dan kegiatan siswa Jepang rata-rata padat lho, pake “banget”).
Setibanya di Rumah
Setelah kegiatan yang padat dan melelahkan dari pagi hingga sore hari, siswa-siswi Jepang sepulangnya dari sekolah langsung menuju ke rumah. Selesai makan malam bersama keluarga, mereka langsung mandi dan mulai memeriksa email, membaca dan membalas email. bersantai sebentar sambil mendengarkan musik, membaca majalah, komik atau nonton TV. Dan 1 jam sebelum tidur mereka biasanya memeriksa tugas-tugas sekolah untuk dikerjakan di rumah. Selesai mengerjakan PR, mereka langsung menuju ke tempat tidur dan bangun lagi sekitar pukul 06:00. Hal ini mereka lakukan hampir setiap hari loh, kecuali di hari-hari libur tentunya.
Kalau diperhatikan kegiatan mereka benar-benar melelahkan ya sahabat Akiba, hmmm tapi salut banget deh dengan sistem pendidikan dan kebiasaan siswa-siswi Jepang. Selain tidak ada Ujian Nasional, setelah lulus Ujian Semester mereka bisa langsug ikut tes masuk perguruan tinggi lagi. Andaai sistem pendidikan di Indonesia seperti itu ya.
Tapi yang perlu di garis bawahi di sini, seluruh isi dari artikel hanya menuliskan sebagian dari kebiasaan siswa-siswi Jepang dalam sistem pendidikan di sana, bukan mewakili seluruhnya. Dan yang kita ambil di sini hanyalah sisi-sisi positif yang patut kita teladani jika kita ingin menjadi manusia yang tak kalah maju dengan mereka.
Sekian dari saya, Semoga mampu memberi wawasan dan inspirasi bagi pelajar-pelajar sekalian.
seandainya indonesia seperti ini..
BalasHapusIya, dengan kurikulum seperti itu Jepang dapat menumbuhkan generasi penerus yg bermutu. Ini sebagai referensi untuk pendidikan Indonesia...
Hapus